gangguan rasa aman dan nyaman

asuhankeperawatan klien arthritis gout dengan masalah gangguan rasa aman dan nyaman : nyeri di wilayah kerja puskesmas garuda kota pekanbaru karya tulis ilmiah studi kasus elisa kifana p031914401010 kementerian kesehatan republik indonesia politeknik kesehatan kemenkes riau prodi d-iii keperawatan riau 2022 Saatini, ganguan rasa aman nyaman atau yang biasa disebut nyeri merupakan gangguan akibat insiden yang angka kejadiannya (prevalensinya) terus di temukan di rumah sakit. Risiko kematian akibat nyeri berkisar antara 510% pertahun pada kasus nyeri ringan, yang akan meningkat menjadi 30-40% pada nyeri berat. CorpusID: 86462942; ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA TN.K DI RUANG TERATAI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN @inproceedings{Kulsum2016ASUHANKG, title={ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA TN.K DI RUANG TERATAI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN}, author={Herlina Yulianti Kulsum}, year={2016} } BANGKINANGfokuskriminal.com. -Tim Samapta (Tim Tembak) Polres Kampar terus hadir di tengah masyarakat, bertujuan untuk memberi rasa aman dan nyaman, baik siang mau pun malam, Jumat (27/5/2022) sekira pukul 09.00 WIB. Kali ini Tim Tembak ini berpatroli di Kota Bangkinang untuk memberi rasa aman dan nyaman terutama di tempat-tempat rawan kriminalitas. Maka dari itu, tim kali 13 Tujuan. Adapun tujuan dalam makalah ini, antara lain: 1. Mengetahui konsep antropologi dalam praktek keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman. 2. Mengeahui tentang gambaran social budaya yang disini dijelaskan dengan antropologi kesehatan dalam praktek keperawatan. 3. Mengetahui pengaruh social budaya terhadap praktek Comparateur De Prix Site De Rencontre. khemo sensitif Rangsangan zat kimia berupa bradikinin, serotinin, ionkalium, asam, prostaglandin, asetilkolon, dan enzim Penghantaran Impuls delta A menusuk dan tajam Pada kulit dan otot bermielin halus,garistengah 2-5 mm, kecepatan 6-30 m/detik. vvvvvvCourseAcademic year 2022/2023CommentsRelated documentsSAP Senam ASAM URAT Cecilia Yanasari SinagaWOC StrokeIdentifikasi Reseptor KulitWOC LUKA Bakar - WOCLp dan Askep 1 Nabila Farah ArdianiBAB III KDK - bab iii kdkPreview textLAPORAN PENDAHULUANGANGGUAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMANNYERIDisusun guna memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Dasar Dosen Pembimbing Disusun oleh Andini Hilda Almandita P 2BKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLTEKKES KEMENKES SEMARANGD III KEPERAWATAN PURWOKERTO2022LAPORAN PENDAHULUANGANGGUAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN NYERIA. TEORI Definisi Keamanan dan Kenyamanan Kebutuhan akan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis. Kebutuhan akan keaman terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi mis, penyakit, nyeri, cemas, dan sebaginya. Dalam konteks hubungan interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di sekitarnya dan lingkungannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang membuat perasaan cemas dan tidak aman. Asmadi, 2008 Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera atau nyaman baik secara mental, fisik maupun sosial Keliat, Windarwati, Pawirowiyono, & Subu, 2015. Kenyamanan adalah konsep sentral tentang kiat keprawatan. Donahue 2011 meringkaskan “melalui rasa nyaman dan tindakan untuk mengupayakan kenyamanan, perawat memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan dan Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Kolcaba 2008 mendefinisikan kenyamanan dengan cara yang konsisten pada pengalaman subjektif klien. Kolcaba mendefinisikan kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar yang berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan Adzkar, 2020 3. Mekanisme Nyeri Nyeri merupakan suatu bentuk peringatan akan adanya bahaya kerusakan jaringan. Pengalaman sensoris pada nyeri akut disebabkan oleh stimulus noksius yang diperantarai oleh sistem sensorik nosiseptif ini berjalan mulai dari perifer melalui medulla spinalis, batang otak, talamus dan korteks serebri. Apabila telah terjadi kerusakan jaringan, maka sistem nosiseptif akan bergeser fungsinya dari fungsi protektif menjadi fungsi yang membantu perbaikan jaringan yang rusak. Nyeri inflamasi merupakan salah satu bentuk untuk mempercepat perbaikan kerusakan jaringan. Sensitifitas akan meningkat, sehingga stimulus non noksius atau noksius ringan yang mengenai bagian yang meradang akan menyebabkan nyeri. Nyeri inflamasi akan menurunkan derajat kerusakan dan menghilangkan respon inflamasi. nyeri secara umum 4. Tipe-Tipe Nyeri a. Nyeri Akut dan Kronik ï‚ Nyeri akut dihubungkan dengan kerusakan jaringan dan durasi yang terbatas setelah nosiseptor kembali ke ambang batas resting stimulus istirahat. Nyeri akut ini dialami segera setelah pembedahan sampai tujuh hari. ï‚ Nyeri kronik bisa dikategorikan sebagai malignan atau nonmalignan yang dialami pasien selama 1-6 bulan. b. Nosiseptif dan Nyeri Neuropatik ï‚ Nyeri nosiseptif adalah nyeri inflamasi yang dihasilkan oleh rangsangan kimia, mekanik dan suhu yang menyebabkan aktifasi maupun sensitisasi pada nosiseptor perifer saraf yang bertanggung jawab terhadap rangsang nyeri. ï‚ Nyeri neuropatik merupakan nyeri yang ditimbulkan akibat kerusakan neural pada saraf perifer maupun pada sistem saraf pusat yang meliputi jalur saraf aferen sentral danperifer, biasanya digambarkan dengan rasa terbakar dan menusuk. c. Nyeri viseral Nyeri viseral biasanya menjalar dan mengarah ke daerah permukaan tubuh jauh dari tempat nyeri namun berasal dari dermatom yang sama dengan asal nyeri. Sering kali, nyeri viseral terjadi seperti kontraksi ritmis otot polos. Nyeri visceral seperti keram sering bersamaan dengan gastroenteritis, penyakit kantung empedu, obstruksi ureteral, menstruasi, dan distensi uterus pada tahap pertama persalinan. d. Nyeri somatik Nyeri somatik digambarkan dengan nyeri yang tajam, menusuk, mudah dilokalisasi dan rasa terbakar yang biasanya berasal dari kulit, jaringan subkutan, membran mukosa, otot skeletal, tendon, tulang dan peritoneum. nyeri secara umum 5. Tanda dan Gejala Nyeri a. Posisi yang memperlihatkan pasien Pasien tampak takut bergerak, dan berusaha merusak posisi yang memberikan rasa nyaman b. Ekspresi umum Tampak meringis, merintih Cemas, wajah pucat Ketakutan bila nyeri timbul mendadak Keluar keringat dingin Kedua rahang dikatupkan erat-erat dan kedua tangan tampak dalam posisi menggenggam Pasien tampak mengeliat karena kesakitan c. Pasien dengan nyeri perlu diperhatikan saat pengkajian adalah Lokasi nyeri Waktu timbulnya nyeri Reaksi fisik/psikologis pasien terhadap nyeri c Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan lainya Asmadi, 2010 9. Penatalaksanaan Nyeri a. Farmakologi, dengan pemberian obat - obatan. b. Non farmakolongi Imaging guide. Music theraphy. Fisik dan psikis. Akupresus/akupuntur. Distrksi/relaksasi. Hipnotis Stimulus kutaneus massage, rendam air hangat. Nursing Interventions Classification, 2013 B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN BAGI PASIEN DENGANKEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN Pengkajian a. Catatan masuk klien b. Identitas klien Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, suku/bangsa, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, diagnosa medis, nomer rekam medis, alamat. c. Identitas penaggung jawab klien Identitas penanggung jawab meliputi nama, umur, alamat, dan hubungan dengan klien. d. Riwayat kesehatan 1. Keluhan utama 2. Riwayat keperawatan sekarang 3. Riwayat keperawatan dahulu 4. Riwayat keperawatan keluarga 5. Pemeriksaan fisik - Keadaan umum - Pemeriksaan kesadaran - Tanda-tanda vital - Pemeriksaan kepala - Pemeriksaan mata Meliputi pelebaran pupil, akan dapat ditemukan gambaran kekeruhan lensa berbentuk berkas putih. Pasien akan mengeluh adanya pandangan berkabut, penglihatan pasien mengalami penurunan. - Pemeriksaan leher - Pemeriksaan dada - Pemeriksaan abdomen - Pemeriksaan ekstrimitas e. Pola fungsional gordon Pola persepsi kesehatan Faktor Presipitasi Terkadang, aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri. Sebagai contoh aktivitas fisik berat dapat menimbulkan nyeri dada. Selain itu faktor lingkungan lingkungan yang sangat dingin atau panas, stresor fisik dan emosional Gejala yang Menyertai Gejala ini meliputi mual, muntah, pusing dan diare. Sumber Koping Setiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam mengahadapi nyeri. Strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya. Respon Afektif Respons afektif klien terhadap nyeri bervariasi, bergantung pada situasi, derajat dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri dan lainya. Mengkaji adanya perasaan ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal dalm diri klien. Iqbal, Wahib Mubarak dan Nurul Chayatin 2008 hal 214 g. Observasi respons perilaku dan fisiologis Gerakan tubuh gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan gerakan jari dan tangan, gerakan ritmik atau menggosok, gerakan melindungi bagian tubuh. Interaksi sosial menghindari percakapan, fokus pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri, menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian Potter, perry2009 hal 1522 h. Pemeriksaan diagnostik i. Analisis dan sintesis data Analisa data nyeri Analisa data pada nyeri yaitu Lemah, letih, lesu Gelisah Mual Muntah Meringis Perubahan tekanan darah Melindungi area nyeri Rumusan diagnosa keperawatan Nyeri b luka post operasi Intervensi Keperawatan NoDiagnosa Keperawa tanTujuan Intervensi Rasional1 akut b luka post operasiSetelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan kondisi pasien membaik dengan kriteria hasil Kontrol Nyeri 1605 1. Mengenali kapan nyeri terjadi 160502 2. Menggam barkan faktor penyebab 160501Manajemen Nyeri 1400 Lakukanlah pengkajian nyeri komprehenfis yang meliputi lokasi, karakteristik onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeridan factor pencetus. Obvervasi adanya petunjuk Untuk mengetahui skala nyeri Untuk mengetahui tanda nonverbal mengenail ketidaknyama nan terutama jika klien kesulitan berkomunikas i dengan efektif. Untuk memeastikan perawatan analgesik pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup pasien misalnya, tidur, nafsu makan, pengertian, perasaan, hubungan, performa kerja dan tanggung jawab peran 6. Gali bersama pasien faktor- faktor yang dapat menurunkan atau memperberat nyeri 7. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa nyeri akan dirasakan, dan antisipasidari ketidaknyama nan akibat prosedur Implementasi Keperawatan Tindakan keperawatan yang dilakukan a. Melakukan pengkajian dengan mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan. b. Menerapkan tekhnik relaksasi. c. Memberikan penanganan non farmakologis. Evaluasi a. S Subjective Data berdasarkan keluhan yang disampaikan pasien setelah dilakukan Tindakan. b. Objective data berdasarkan hasil pengukuran / observasi langsung pasien setelah dilakukan tindakan. c. A Analysis Masalah keperawatan yang terjadi akibat perubahan status klien dalam data subjektif dan objektif. d. P Plan Perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan, atau dimodofikasi. Download Free DOCXDownload Free PDFLAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN Baiti2019, LP NYAMAN NYERINoorbaiti Poltekkes BanjarmasinRelated PapersLAPORAN PENDAHULUAN NYERIRizky AdityaView PDFaskepAriska AriskagoutView PDFUULYAKTI UTUHUlya HilmqASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR CRURIS SENISTRA 1/3 PROKSIMAL PADATN. I DI RSUD TEMANGGUNGView PDFAsuhan Keperawatan pada dengan Prioritas Masalah PROGRAM STUDI DIIIGhiyas RahmatView PDFLAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA CAPITISwiwi rezkyView RatnaView PDF01-gdl-sriutamip1-583-1-kti sri-idewi asnaniView PDFDo dsEvi NurhandayaniView PDFLAPORAN PENDAHULUAN OMIMaulidyati SofyanView PDFRESUME GADAR CKD DI RUANG IGD RS BHAYANGKARA SARTIKA ASIH BANDUNGEndang Mustofa, PDF 166 - LP Aman Nyaman Sdki88% found this document useful 8 votes14K views19 pagesOriginal Title166_LP AMAN NYAMAN SDKICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?88% found this document useful 8 votes14K views19 pages166 - LP Aman Nyaman SdkiOriginal Title166_LP AMAN NYAMAN SDKIJump to Page You are on page 1of 19 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 17 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Gangguan rasa aman dan nyamanCourseAcademic year 2022/2023CommentsStudents also viewedInstrumen Penilaian HamkaniMekanisme Transportasi SedimenNeraca Radiasi PermukaanPencemaran Laut - Metodologi Analisis Parameter Kualitas Air, Plankton dan Substrat Dasar Perairan Sungai Dua Laut Sebagai Indikator Bahan PencemaranLaporan Study Ekskursi ZERO WasteMetode pengujian user dengan Webuse Website Usability EvaluationRelated documentsContoh TOR / KAKSurvei Hidrografi - PemerumanLaporan Praktik Lapang - Analisis Parameter Kualitas AIR, Plankton DAN Substrat Dasar Perairan Sungai DUA LAUT Sebagai Indikator Bahan PencemaranAnalisis Sebaran Angin Desa Angsana Menggunakan Software WRPLOT VIEW Versi DAN Google Earth PROLaprak 3 Kimper - SEMOGA MEMBANTUPractice 2 Lesson - EclipsePreview textTUGAS KEPERAWATAN DASAR IASKEP GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMANDosen Pengajar Prinawatie, S. Kep., MDisusun oleh Tingkat 1DYAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYASEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TAHUN 2022KATA PENGANTARPuji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat kesehatan hingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Gangguan Rasa Aman dan Nyaman. Tugas ini pun dapat membantu para pembaca agar semakin menambah wawasan pengetahuan dan mengerti akan hal-hal yang akan di bahas dan dapat mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk masalah yang dibahas mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Prinawatie S.,M kami mata kuliah Keperawatan Dasar 1. Kami berharap bahwa makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan sesuai dengan kata orang bijak, tidak ada yang sempurna dalam hidup. Oleh karena itu, kritik dan saran dari segala pihak kami terima dengan senang Pengkajian Fokus......................................................................................................2 Diagnosa Keperawatan.............................................................................................2 Intervensi dan Rasional Keperawatan....................................................................BAB III PENUTUP...........................................................................................................3 Kesimpulan...................................................................................................................3 Saran ............................................................................................................................DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................BAB IPENDAHULUAN1 Latar BelakangKebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan yang ada pada tingkat kedua setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi. Kebutuhan rasa aman adalah suatu keadaan yang membuat seseorang aman, terhindar dari bahaya yang dapat menimbulkan cedera. Nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan yang merupakan aktivitas sangat subjektif yang dialami pasien pasca. Nyeri dapat mempengaruhi seluruh pikiran seseorang, mengatur aktifitasnya dan mengubah kehidupan tersebut suatu peran perawat untuk memenuhi kebutuhan rasa aman pasien. Peran perawat salah satunya sebagai pendidik. Melalui pengajaran perawat kepada pasien, perawat dapat memberikan informasi sehingga dapat mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan rasa aman studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dengan pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman? b. Apa saja klasifikasi nyeri? c. Apa saja macam-macam pemeriksaan penunjang?1 Tujuan Pembelajarana Mengetahui kebutuhan rasa aman dan nyaman. b Mengidentifikasi klasifikasi nyeri. c Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan Manfaat PembelajaranMakalah ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan melakukan aktivitas berikutnya khususnya dalam hal praktik dan pengentahuan ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para generasi muda agar bisa lebih peduli lagi dengan lingkungan sebagai acuan kesehatanb. Thermis thermo sensitif Rangsangan panas atau dingin yang berlebihan. c. Kimia khemo sensitif Rangsangan zat kimia berupa bradikinin, serotinin, ion kalium, asam, prostaglandin, asetilkolon, dan enzim proteolitik. delta C panas & Mekanisme Penghantaran Impuls Nyeri Serabut delta A menusuk dan tajam Pada kulit dan otot bermielin halus, garis tengah 2-5 mm, kecepatan 6- m/detik. Serabut terbakar Dalam otot, tidak bermielin, garis tengah 0,4-1,2 mm, kecepatan 0,5-2,0 m/detik 3. Klasifikasi Nyeri Menurut lokasinya a. Perifer pain Daerah perifer kulit & mukosa b. Deep pain Somatik periosteum/lapisan luar tulang, otot, sendi/tendon, pembuluh darah c. Viseral / splanik pain Organ viseral renal colik, cholesistisis/radang kandung empedu, apendisitis, ulkus gaster d. Reffered pain Penyakit organ / struktur tubuh vertebrata, viseral, otot, ditransmisikan di bagian tubuh lain. e. Psykogenik pain Tanpa penyebab organik, tapi karena trauma psikologis. f. Phantom pain Pada bagian tubuh yang sebenarnya sudah tidak ada. Contohnya yaitu nyeri pada kaki yang sudah diamputasi. g. Intractable pain Nyeri yang resisten melawan Menurut serangannya a. Nyeri akut mendadak, berlangsung 3 bulan, intensitas ringan hingga berat, sumber nyeri tidak diketahui dan sulit dihilangkan, sensasi difus menyebar. 3. Menurut sifatnya a. Insidentil Timbul sewaktu-waktu lalu menghilang, contohnya yaitu trauma ringan. b. Stedy Menetap dan dalam waktu yang lama, contohnya yaitu abses. c Intensitas tinggi dan kuat, ± 10-15 menit lalu hilang dan timbul lagi 4. Etiologi Lingkungan Umur Jenis kelamin Kelelahan Budaya 6 7 Koping 8 sebelumnya 9 keluarga dan sosial Manifestasi Klinis a. Nyeri Akut ï‚ Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal ï‚ Menunjukan kerusakan ï‚ Gangguan tidur ï‚ Muka dengan ekspresi nyeri ï‚ Tingkah laku ekspresif Gelisah, merintih, nafas panjang, dan mengeluh ï‚ Posisi untuk mengurangi nyeri ï‚ Penurunan tanda tanda vital b. Nyeri kronis ï‚ Perubahan berat badanopioids endorphins and enkephalins, serotonin, norepinephrine & gamma aminobutyric acid ï‚ menghalangi /menghambat transmisi nyeri & membantu menimbulkan keadaan analgesik, & berefek menghilangkan nyeri. Pathway ï‚ CT-Scan mengetahui adanya pembuluh darah yang peah diotak ï‚ EKG ï‚ MRI A. Konsep Asuhan Keperawatan Pengkajian Fokus a. Riwayat Keperawatan Riwayat Penyakit Sekarang Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman. Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan atau kelangsungan hidup pasien. Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien. Riwayat Penyakit Dahulu Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secar langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman pasien. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat ini bisa dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman, karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit sehingga menimbulka rasa tidak nyaman seperti nyeri. b. Perilaku non verbal Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati antara lain ekspresi wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir bawah, dll. c. Kualitas Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan nyeri. Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui. d. Faktor presipitasi Beberapa faktor presipitasi yang meningkatkan nyeri antara lain lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba. e. Intensitas Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau dapat menggunakan skala dari 0-10. f. Waktu dan lama Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai, berapa lama, bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir timbul. g. Karakteristik nyeri PQRST P provokatif faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri Q quality seperti apa nyeri tersebut tajam, tumpul, atau tersayat R region daerah perjalanan nyeri S Skala nyeri keparahan/intensitas nyeri T time lama/waktu serangan/frekuensi nyeri Pengkajian Skala Nyeri ï‚ Skala nyeri 1-3 nyeri ringan masih bisa ditahan, aktivitas tak terganggu ï‚ Skala nyeri 4-6 nyeri sedang mengganggu aktivitas fisik ï‚ Skala nyeri 7-10 nyeri berat tidak dapat melakuka aktivitas secara mandiri. h. Pemeriksaan Fisik Ekspresi wajah a. Menutup mata rapat-rapat b. Membuka mata lebar-lebar c. Menggigit bibir dibawah Verbal a. Menangis b. Beteriak Tanda-tanda Vital a. Tekanan darah b. Nadi Tidak mengekspresikan nyeri secara verbal atau pada wajah Tidak ada posisi tubuh yang melindungi Tidak ada kegelisahan atau ketegangan otot Tidak kehilangan nafsu makan rekuensi nyeri dan lamanya episode nyeri dilaporkan menengah atau ringan Rencana Tindakan Intervensi Rasional Kaji keadaan umum, karakteristik nyeri, tanda-tanda vital serta efek penggunaan obat jangka panjang Untuk mengetahui keadaan umum pasien, mengetahui daerah nyeri, kualitas, kapan nyeri dirasakan, faktor pencetus,berat ringannya nyeri yang dirasakan serta mengetahui efek penggunaan obat secara jangka panjang. Bantu pasien mengidentifikasi tingkat nyeriUntuk mengetahui tingkat nyeri pasien Ajarkan pola istirahat/tidur yang adekuatUntuk mengurangi rasa nyeri secara adekuat Kolaborasi pemberian obat analgesikUntuk mengurangi rasa nyeriDAFTAR PUSTAKAPPNI 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta DPP PPNI PPNI 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta DPP PPNI NANDA Internasional Inc. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017, Edisi 10. Jakarta EGC. Kemenkes. 2016 Asuhan Keperawatan Rasa Aman dan Nyaman Nurarif A dan Kusuma, H. 2016 Asuhan Keperawatan Praktis, Jakarta Medication Tetty, S. 2015. Knsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta EGC Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta Ar-Ruzz MediaASUHAN KEPERAWATANGANGGUAN AMAN DAN NYAMAN NYERIA. PENGKAJIANI. BIODATA PASIENNama Ny. O Umur 50 Tahun Jenis Kelamin Perempuan Agama Islam Pendidikan SMA Pekerjaan Ibu Rumah Tangga No. Medrec 00020192 Tanggal Masuk 24 Februari 2021 Tanggal Pengkajian 24 Februari 2021 II. BIODATA KELUARGA Nama Tn. P Umur 55 Tahun Jenis Kelamin Laki Laki Agama Islam Pendidikan SMA Pekerjaan Buruh Hubungan Suami III. Keluhan Utama Nyeri perut seperti di cengkeram di bagian ulu hati dan perut sebelah kiri dengan skala sakit 4 IV. Riwayat Kesehatan Saat Ini Klien datang ke Puskesmas Teluknaga pada tanggal 24 Februari 2021 jam 09 WIB. Pasien mengatakan sudah 3 hari tidak nafsu makan dan makan tidak teratur di karenakan kelelahan stress mengurus suaminya seorang diri yang sedang sakit, apalagi Ny 0 tidak mempunyai anak sehingga membuat pasien lupa makan. Pada abdomen bising usus normal yaitu 10x/menit dan di palpasi adanyanyeri tekan di epigastrium dan kuadran sebelah kiri. TD 150/ mmHg, N 105 x/menit, RR 22 x/menit, S 37,5OC. V. Riwayat Penyakit Terdahulu Pasien mengatakan mempunyai penyakit lambung, jika merasa tidak enak perutnya kambuh pasien sudah mempunyai obat-obatan yaitu seperti ibuprofen, antasida, ranitidine, omeprazol dan ondansentron. Dan dalam 3 hari ini merasa tidak enak makan. VI. GenogramGaris keturunan Perempuan Laki - LakiMeninggal dunia Meninggal dunia Garis Pernikahan

gangguan rasa aman dan nyaman