apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama

Keterlibatanseluruh diri manusia Israel dalam kasih mengarahkan mereka pada hubungan dengan sesama mereka (Ul 6:4-5). Perjanjian Lama menegaskan bahwa kasih terhadap sesama merupakan kewajiban hakiki kaum Israel, baik terhadap kaum Israel sendiri (Im 19:17-18), terhadap orang asing yang berpindah ke tanah Israel (Im 19:33-34; 24:22; Ul 10:18 KebahagiaanKeluarga dan Mengampuni. Kode Kaset: T326B. Nara Sumber: Pdt. Dr. Paul Gunadi. Abstrak: Mengampuni merupakan karakter utama Allah yang dinyatakan lewat kematian Yesus, Putra Allah. Mengampuni seyogianya menjadi karakter utama kita pula, anak-anak Allah. Keluarga didirikan di atas cinta namun dipelihara melalui pengampunan. Inilahkasih yang di ajarkan oleh Tuhan Yesus yaitu Kita harus mengasihi Allah dan juga sesama kita.Jadi mengasihi sesama kita, itu berarti kita mengasihi Al Sifatair yang senantiasa mengalir ke tempat yang lebuh rendah berarti memberikan kehidupan terhadap sesama. Ini pula suara hati. Hiduplah selaras dengan sifat alam. Berbagilah kehidupan terhadap sesama. Penuhilah kehausan sesama dan lingkungan dengan berbagi kesenangan. Berikanlah kesejukan bagi sesama ketika sahabat atau temanmu DiZi Gui (s=弟子规; t=弟子規; pinyin=Dìzĭ Guī|poj=Tē-chú-kui) atau Standar untuk menjadi seorang murid dan anak yang baik merupakan sebuah pendidikan budi pekerti yang ditulis oleh Li Yuxiu pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi (1661-1722) dari Dinasti Qing.Isi buku ini didasarkan pada ajaran Kong Hu Cu; menekankan pada tingkah laku dasar untuk menjadi Comparateur De Prix Site De Rencontre. Apa Artinya Mengasihi Sesama Kita ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.”​—MATIUS 2239. 1. Bagaimana kita memperlihatkan bahwa kita mengasihi Allah? APA yang Yehuwa tuntut dari para penyembah-Nya? Dengan beberapa patah kata yang sederhana tetapi berbobot, Yesus meringkaskan jawabannya. Ia mengatakan bahwa perintah terbesar adalah mengasihi Yehuwa dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kita. Matius 2237; Markus 1230 Seperti yang telah kita lihat dalam artikel sebelumnya, mengasihi Allah mencakup menaati Dia dan menjalankan perintah-perintah-Nya sebagai tanggapan atas kasih yang telah Dia perlihatkan kepada kita. Bagi mereka yang mengasihi Allah, melakukan kehendak-Nya bukan beban, melainkan kesenangan.​—Mazmur 408; 1 Yohanes 52, 3. 2, 3. Mengapa kita seharusnya mencermati perintah untuk mengasihi sesama kita, dan pertanyaan apa saja yang muncul? 2 Perintah terbesar kedua, kata Yesus, berkaitan dengan perintah pertama, ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.” Matius 2239 Perintah inilah yang akan kita ulas sekarang, dan ada alasan yang tepat untuk melakukannya. Zaman kita ditandai oleh jenis kasih yang menyimpang dan mementingkan diri. Dalam uraian terilhamnya tentang ”hari-hari terakhir”, rasul Paulus menulis bahwa orang-orang akan mengasihi, bukan satu sama lain, melainkan diri sendiri, uang, serta kesenangan. Banyak orang ”tidak memiliki kasih sayang alami”, atau menurut salah satu terjemahan Alkitab, mereka ”tidak memiliki kasih sayang yang normal terhadap keluarga mereka”. 2 Timotius 31-4 Yesus Kristus menubuatkan, ”Banyak yang akan . . . mengkhianati satu sama lain. . . . Kasih kebanyakan orang akan mendingin.”​—Matius 2410, 12. 3 Namun perhatikan, Yesus tidak mengatakan bahwa kasih semua orang akan mendingin. Sejak dahulu sampai kapan pun, selalu ada orang-orang yang memperlihatkan jenis kasih yang Yehuwa tuntut dan yang pantas Ia terima. Mereka yang benar-benar mengasihi Yehuwa akan berupaya keras memandang orang lain menurut cara Allah memandang mereka. Namun, siapa sesama kita yang harus kita kasihi? Bagaimana hendaknya kita memperlihatkan kasih kepada sesama kita? Alkitab dapat membantu kita menjawab kedua pertanyaan yang penting ini. Siapa Sesama Saya? 4. Menurut Imamat pasal 19, orang Yahudi harus mengasihi siapa? 4 Sewaktu memberi tahu orang Farisi bahwa perintah terbesar kedua adalah mengasihi sesama seperti diri sendiri, Yesus sedang mengacu pada sebuah hukum spesifik yang diberikan kepada Israel. Itu dicatat di Imamat 1918. Di pasal yang sama, orang Yahudi diberi tahu untuk memandang orang selain orang Israel sebagai sesama mereka. Ayat 34 menyatakan, ”Penduduk asing yang berdiam sebagai orang asing denganmu itu, harus menjadi seperti penduduk asli bagi kamu; dan engkau harus mengasihi dia seperti dirimu sendiri, karena kamu dahulu menjadi penduduk asing di tanah Mesir.” Jadi, bahkan orang non-Yahudi, teristimewa proselit, harus diperlakukan dengan kasih. 5. Bagaimana pemahaman orang Yahudi tentang mengasihi sesama? 5 Namun, para pemimpin Yahudi pada zaman Yesus memiliki sudut pandangan yang berbeda. Ada yang mengajarkan bahwa istilah ”sahabat” dan ”sesama” hanya digunakan untuk orang Yahudi. Orang non-Yahudi harus dibenci. Guru-guru tersebut bernalar bahwa orang yang bertuhan harus memandang hina orang yang tidak bertuhan. ”Dalam iklim semacam itu,” kata sebuah karya referensi, ”mustahil kebencian bisa dipadamkan. Ada banyak hal yang justru mengobarkannya.” 6. Dua hal apa yang Yesus tandaskan sewaktu berbicara tentang mengasihi sesama? 6 Dalam Khotbahnya di Gunung, Yesus mengulas pokok ini, menunjukkan siapa yang seharusnya diperlakukan dengan kasih. Ia berkata, ”Kamu mendengar bahwa telah dikatakan, ’Engkau harus mengasihi sesamamu dan membenci musuhmu.’ Akan tetapi, aku mengatakan kepadamu Teruslah kasihi musuh-musuhmu dan berdoalah bagi orang-orang yang menganiaya kamu; agar kamu menjadi putra-putra Bapakmu yang di surga, karena dia membuat mataharinya terbit atas orang-orang yang fasik dan yang baik dan menurunkan hujan atas orang-orang yang adil-benar dan yang tidak adil-benar.” Matius 543-45 Di sini Yesus menandaskan dua hal. Pertama, Yehuwa murah hati dan baik hati kepada orang baik maupun orang jahat. Kedua, kita harus mengikuti teladan-Nya. 7. Pelajaran apa yang kita peroleh dari perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati? 7 Pada peristiwa lain, seorang Yahudi yang ahli dalam Hukum bertanya kepada Yesus, ”Siapa sesungguhnya sesamaku?” Yesus menjawab dengan menceritakan perumpamaan tentang seorang Samaria yang menemukan seorang pria Yahudi yang telah diserang dan dilucuti para perampok. Sekalipun bangsa Yahudi pada umumnya memandang hina bangsa Samaria, orang Samaria itu mengobati luka pria tersebut dan membawanya ke tempat yang aman di penginapan agar ia dapat pulih. Pelajarannya? Kasih kita akan sesama hendaknya menjangkau bukan hanya orang-orang yang sesuku, sebangsa, atau seagama dengan kita.​—Lukas 1025, 29, 30, 33-37. Apa Artinya Mengasihi Sesama Kita 8. Apa kata Imamat pasal 19 tentang bagaimana seharusnya kasih diperlihatkan? 8 Kasih akan sesama, seperti halnya kasih akan Allah, bukan sekadar perasaan; itu mencakup tindakan. Ada baiknya kita mengupas lebih lanjut konteks perintah yang dicatat di Imamat 19 yang mendesak umat Allah untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri. Kita membaca bahwa orang Israel harus membiarkan orang-orang yang malang dan penduduk asing ikut memanen. Tidak boleh ada pencurian, penipuan, atau kecurangan. Dalam soal-soal pengadilan, orang Israel tidak boleh bersikap berat sebelah. Meskipun harus memberikan teguran bila perlu, mereka secara spesifik diberi tahu, ”Jangan membenci saudaramu dalam hatimu.” Perintah ini dan banyak perintah lainnya diringkaskan dalam kata-kata, ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.”​—Imamat 199-11, 15, 17, 18. 9. Mengapa Yehuwa memerintahkan bangsa Israel untuk tetap terpisah dari bangsa-bangsa lain? 9 Meskipun orang Israel harus mengasihi orang lain, mereka juga harus tetap terpisah dari para penyembah allah-allah palsu. Yehuwa memperingatkan bahaya dan konsekuensi pergaulan yang buruk. Misalnya, mengenai bangsa-bangsa yang harus dihalau oleh bangsa Israel, Yehuwa memerintahkan, ”Jangan membentuk ikatan pernikahan dengan mereka. Jangan memberikan putrimu kepada putra mereka, dan jangan mengambil putri mereka bagi putramu; karena mereka akan membuat putramu tidak lagi mengikuti aku dan melayani allah-allah lain; dan kemarahan Yehuwa akan berkobar terhadap kamu.”​—Ulangan 73, 4. 10. Apa yang perlu kita waspadai? 10 Demikian pula, orang Kristen waspada agar tidak menjalin hubungan dengan orang-orang yang bisa melemahkan iman mereka. 1 Korintus 1533 Kita didesak, ”Jangan memikul kuk secara tidak seimbang bersama orang-orang yang tidak percaya”, mereka yang bukan bagian dari sidang Kristen. 2 Korintus 6​14 Selain itu, orang Kristen dinasihati untuk menikah hanya ”dalam Tuan”. 1 Korintus 739 Namun, jangan sekali-kali kita memandang hina orang-orang yang tidak percaya kepada Yehuwa seperti halnya kita. Kristus mati bagi para pedosa, dan banyak orang yang dahulu mempraktekkan hal-hal yang keji telah berubah dan dirukunkan kembali dengan Allah.​—Roma 58; 1 Korintus 69-11. 11. Apa cara terbaik untuk memperlihatkan kasih kepada orang-orang yang tidak melayani Yehuwa, dan mengapa? 11 Dalam memperlihatkan kasih kepada orang-orang yang tidak melayani Allah, cara terbaik adalah meniru Yehuwa sendiri. Meskipun membenci kefasikan, Ia memperlihatkan kebaikan hati yang penuh kasih kepada semua orang dengan mengulurkan kesempatan untuk berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat dan memperoleh kehidupan abadi. Yehezkiel 1823 Yehuwa ”ingin agar semuanya bertobat”. 2 Petrus 39 Ia menghendaki agar ”segala macam orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”. 1 Timotius 24 Itulah sebabnya Yesus mengamanatkan kepada para pengikutnya untuk mengabar dan mengajar serta membuat ”orang-orang dari segala bangsa menjadi murid”. Matius 2819, 20 Dengan ikut serta dalam pekerjaan ini, kita memperlihatkan kasih kepada Allah dan juga sesama, ya, bahkan musuh-musuh kita! Kasih kepada Saudara-Saudari Kristen Kita 12. Apa yang rasul Yohanes tulis tentang soal mengasihi saudara kita? 12 Rasul Paulus menulis, ”Biarlah kita melakukan apa yang baik untuk semua orang, tetapi teristimewa untuk mereka yang adalah saudara kita dalam iman.” Galatia 610 Sebagai orang Kristen, kita wajib memperlihatkan kasih kepada mereka yang memiliki pertalian dengan kita dalam iman​—saudara dan saudari rohani kita. Seberapa pentingkah kasih ini? Rasul Yohanes menandaskannya dengan menulis, ”Setiap orang yang membenci saudaranya adalah pembunuh manusia. . . . Jika seseorang menyatakan, ’Aku mengasihi Allah’, namun membenci saudaranya, ia adalah pendusta. Karena ia yang tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak dapat mengasihi Allah, yang tidak ia lihat.” 1 Yohanes 315; 420 Kata-kata ini sungguh tegas. Yesus Kristus menggunakan sebutan ”pembunuh manusia” dan ”pendusta” untuk Setan si Iblis. Yohanes 844 Kita pasti tidak mau sebutan itu digunakan untuk kita! 13. Dengan cara apa saja kita dapat memperlihatkan kasih bagi rekan seiman? 13 Orang Kristen sejati ”diajar Allah untuk saling mengasihi”. 1 Tesalonika 49 Kita harus mengasihi ”bukan dengan perkataan ataupun dengan lidah, melainkan dengan perbuatan dan kebenaran”. 1 Yohanes 318 Kasih kita haruslah ”tanpa kemunafikan”. Roma 129 Kasih menggerakkan kita untuk berbaik hati, beriba hati, suka mengampuni, panjang sabar dan tidak cemburu, menyombongkan diri, arogan, atau mementingkan diri. 1 Korintus 134, 5; Efesus 432 Kasih mendesak kita untuk ’bekerja bagaikan budak seorang bagi yang lain’. Galatia 513 Yesus menyuruh murid-muridnya untuk mengasihi satu sama lain sebagaimana ia mengasihi mereka. Yohanes 1334 Oleh karena itu, seorang Kristen hendaknya rela memberikan bahkan nyawanya demi rekan seiman bila perlu. 14. Bagaimana kita dapat memperlihatkan kasih dalam keluarga? 14 Kasih khususnya harus diperlihatkan dalam keluarga Kristen dan teristimewa antara suami dan istri. Sedemikian eratnya ikatan perkawinan sehingga Paulus mengatakan, ”Suami-suami harus mengasihi istri mereka seperti tubuh mereka sendiri.” Ia menambahkan, ”Ia yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri.” Efesus 528 Paulus mengulangi nasihat ini di ayat 33. Suami yang mengasihi istrinya tidak akan meniru orang Israel pada zaman Maleakhi yang mengkhianati pasangan hidupnya. Maleakhi 214 Ia akan menyayangi istrinya. Ia akan mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mengasihi sidang. Demikian pula, kasih akan menggerakkan istri untuk merespek suaminya.​—Efesus 525, 29-33. 15. Apa yang dikatakan dan dilakukan oleh beberapa orang setelah mengamati kasih persaudaraan kita beraksi? 15 Jelaslah, jenis kasih ini merupakan tanda pengenal orang Kristen sejati. Yesus mengatakan, ”Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu.” Yohanes 1335 Kasih kita kepada satu sama lain menarik orang lain kepada Allah yang kita kasihi dan wakili. Misalnya, dari Mozambik, ada laporan berikut tentang sebuah keluarga Saksi. ”Belum pernah kami melihat yang seperti ini. Pada siang hari, angin mulai bertiup dengan ganas, diikuti hujan lebat dan hujan es. Angin yang kencang itu menghancurkan rumah kami yang terbuat dari lalang, dan lembaran atap sengnya beterbangan. Sewaktu saudara-saudara kami dari sidang tetangga datang dan membantu membangun kembali rumah kami, para tetangga yang tercengang mengatakan, ’Agama kalian bagus sekali. Kami belum pernah mendapat bantuan seperti ini dari gereja kami.’ Kami membuka Alkitab dan memperlihatkan Yohanes 1334, 35. Banyak tetangga yang sekarang belajar Alkitab.” Kasih kepada Orang Perorangan 16. Apa perbedaan antara mengasihi sekelompok orang dan mengasihi orang perorangan? 16 Tidak sulit untuk mengasihi sesama kita secara kelompok. Namun, kasih kepada orang perorangan bisa jadi lain ceritanya. Misalnya, bagi beberapa orang, kasih kepada sesama sekadar berarti memberi sumbangan kepada suatu organisasi amal. Ya, jauh lebih mudah mengatakan bahwa kita mengasihi sesama ketimbang mengasihi seorang rekan kerja yang tampaknya tidak memedulikan kita, seorang tetangga yang menjengkelkan kita, atau seorang teman yang mengecewakan kita. 17, 18. Bagaimana Yesus memperlihatkan kasih kepada orang perorangan, dan apa motifnya? 17 Dalam hal mengasihi orang perorangan, kita belajar dari Yesus, yang dengan sempurna mencerminkan sifat-sifat Allah. Meskipun ia datang ke bumi untuk menyingkirkan dosa dunia, ia memperlihatkan kasih kepada orang perorangan​—seorang wanita yang sakit, seorang penderita kusta, seorang anak. Matius 920-22; Markus 140-42; 726, 29, 30; Yohanes 129 Demikian pula, kita memperlihatkan kasih kepada sesama melalui cara kita berurusan dengan orang perorangan yang kita temui setiap hari. 18 Namun, jangan pernah lupa bahwa kasih akan sesama berkaitan dengan kasih akan Allah. Sekalipun Yesus membantu orang miskin, menyembuhkan orang sakit, dan memberi makan orang lapar, motifnya sewaktu melakukan semua hal ini serta sewaktu mengajar kumpulan orang banyak ialah membantu orang-orang agar dirukunkan kembali dengan Yehuwa. 2 Korintus 519 Yesus melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah, tidak pernah lupa bahwa karena ia mewakili Yehuwa, tindakannya akan mempengaruhi reputasi Bapak yang ia kasihi. 1 Korintus 1031 Dengan meniru teladan Yesus, kita pun dapat memperlihatkan kasih yang tulus kepada sesama dan pada saat yang sama tetap bukan bagian dari dunia umat manusia yang fasik. Bagaimana Kita Mengasihi Sesama seperti Diri Sendiri? 19, 20. Apa artinya mengasihi sesama seperti diri sendiri? 19 Yesus mengatakan, ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.” Wajar bila kita memedulikan diri sendiri dan memiliki harga diri yang seimbang. Jika tidak, perintah itu tidak banyak artinya. Kasih yang patut kepada diri sendiri ini tidak sama dengan kasih yang mementingkan diri yang disebutkan oleh rasul Paulus di 2 Timotius 32. Sebaliknya, itu adalah respek yang masuk akal terhadap diri sendiri. Seorang sarjana Alkitab menggambarkannya sebagai ”kasih yang seimbang terhadap diri sendiri yang tidak narsistis atau terlalu mengagumi diri sendiri, tetapi juga tidak masokistis atau menganggap diri tidak berharga”. 20 Mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri sendiri berarti kita memandang orang lain sebagaimana kita ingin dipandang, serta memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Yesus berkata, ”Karena itu, segala sesuatu yang kamu ingin orang lakukan kepadamu, demikian juga harus kamu lakukan kepada mereka.” Matius 712 Perhatikan bahwa Yesus tidak menyuruh kita untuk mengingat-ingat apa yang telah orang lain lakukan kepada kita di masa lalu dan kemudian membalasnya dengan setimpal. Sebaliknya, kita harus memikirkan bagaimana kita ingin diperlakukan dan kemudian memperlakukan orang lain seperti itu. Perhatikan juga bahwa Yesus tidak membatasi kata-katanya hanya untuk sahabat dan saudara. Ia menggunakan kata ”orang”, boleh jadi untuk menunjukkan bahwa begitulah hendaknya kita memperlakukan semua orang, siapa saja yang kita temui. 21. Dengan mengasihi orang lain, apa yang kita pertunjukkan? 21 Dengan mengasihi sesama, kita akan terlindung dari perbuatan yang buruk. Rasul Paulus menulis, ”Kaidah hukum itu, ’Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini milik orang lain’, dan perintah lain apa pun yang ada, diringkaskan dalam perkataan ini, yaitu ’Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri’. Kasih tidak melakukan apa yang jahat kepada sesamanya.” Roma 139, 10 Kasih akan menggerakkan kita untuk mencari cara-cara melakukan apa yang baik terhadap orang lain. Dengan mengasihi sesama manusia, kita mempertunjukkan bahwa kita juga mengasihi Pribadi yang menciptakan manusia menurut gambar-Nya, Allah Yehuwa.​—Kejadian 126. Apa Jawaban Saudara? • Kita hendaknya memperlihatkan kasih kepada siapa, dan mengapa? • Bagaimana kita dapat memperlihatkan kasih kepada orang yang tidak melayani Yehuwa? • Bagaimana Alkitab menggambarkan kasih yang seharusnya kita miliki terhadap saudara-saudara kita? • Apa artinya mengasihi sesama kita seperti diri sendiri? [Gambar di hlm. 26] ”Siapa sesungguhnya sesamaku?” [Gambar di hlm. 29] Kasih Yesus diulurkan kepada orang perorangan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kata "norma" mengandung arti yang berbeda, seperti pedoman, pengangan, aturan, pengukur, sarana pencegah terjadinya penyimpangan. Norma sering kali dilukiskan sebagai tongkat pengukur atau standar. Dalam pengertian dasariah, norma berarti pedoman, pegangan, aturan atau pengukur. Umumnya yang dimaksudkan dengan kata norma dalam dunia moral adalah aturan yang menjadi orientasi tingkah laku. Aturan ini menjadi orientasi tingkah laku dari sejumlah atau pun sekelompok dalam dunia moral pada hakekatnya menunjuk pada nilai-nilai dasariah yang mengandung arti sebenarnya dalam hidup manusia. Nilai-nilai adalah positif dan menjadi takaran tindak-tanduk manusia. Norma moral memiliki cirri khas yaitu melayani manusia dan sekelompok manusia. Norma bertujuan membantu manusia, agar lebih mampu hidup dengan baik demi perwujudan diri manusia yang sebenarnya dalam hubungan dengan James P. Hanigan, norma moral dibedakan menjadi dua, yaitu norma moral obyektif dan norma moral subyektif. Norma moral obyektif adalah norma yang berada di luar diri si pengambil keputusan. Norma ini tidak tergantung pada pribadi yang memutuskan, tetapi berada secara independent. Sedangkan norma moral subyektif adalah norma yang tidak terlepas dari pribadi atau subyek yang mengambil keputusan dan dapat diterima hanya oleh subyek itu. Suara hati sering kali disebut norma moral subyektif, sebab suara hati dimiliki oleh seluruh pribadi si subyek. Suara hati manusia memang tak terpisah dari pribadi yang memiliki suara hati. Setiap manusia menjadi kewibawaan eksklusif tentang apa yang diperintahkan suara hatinya. Tidak seorang pun, selain si empunya suara hati, tang berhak atau berkemampuan untuk memutuskan dengan cermat dan pasti mengenai integritas keputusan suara hati si pribadi. Namun, dalam hal ini kita tetap berhak untuk mengatakan bahwa keputusan suara hati tidak benar dan memintanya untuk mempertimbangkannya kembali. Tentu, di hadapan tuntutan pribadi untuk mengikuti suara hati, kita tidak mempunyai alasan untuk menyatakan tidak setuju. Suara hati adalah hati rahasia seseorang di mana dia sendiri dan hanya Tuhan bisa memasukinya. Dalam hal ini perlu diingat bahwa seperti semua tindakan dari subyek manusia, tindakan itu juga merupakan tindakan pengetahuan dan kehendak, tindakan mengetahui dan mencintai, tindakan-tindakan itu memang nyata. Tindakan-tindakan subyek kita, seperti mengetahui dan mencintai adalah kenyataan dalam kehidupan kita. Yang seharusnya lebih dipertimbangkan ialah apakah yang diputuskan oleh suara hati seseorang itu benar atau tidak?Tentu suara hati sebagai norma moral subyektif tidak berarti bahwa suara hati tidak mampu mencapai kebenaran dan kelurusan dalam suatu keputusan, sebab suara hati yang benar, pasti dan baik tentu dapat mengambil keputusan yang benar dan bias dipertanggungjawabkan. Walaupun suara hati sebagai norma subyektif terakhir dari tingkah laku moral, suara hati haruslah menyesuaikan diri dengan norma-norma yang lebih tinggi dari dunia kebenaran onyektif. Pendekatan diri suara hati kepada norma-norma obyektif dalam pengambilan keputusan bias dianggap sebagai suara hati yang hati adalah pusat kemandirian manusia. Tuntutan-tuntutan lembaga-lembaga normatif seperti masyarakat, ideologi dan juga super ego kita sendiri, tidak berhak untuk mengikat hati kita begitu saja. Terhadap segala macam perintah, peraturan, larangan dan kebiasaan yang berasal dari berbagai pihak masyarakat, serta terhadap segala macam tuntutan ideologis, begitu pula terhadap super ego yang ada dalam dirinya, manusia secara moral hanyalah berkewajiban untuk menaatinya sejauh sesuai dengan suara diri manusia suara hati berperan sebagai hakim, saksi dan jaksa. Sebagai hakim merupakan suara hati menimbang, menilai dan member keputusan entah sesuatu itu baik atau buruk; baik untuk hal yang akan dilakukan maupun yang telah dilakukan. Sebagai saksi merupakan suara hati membenarkan atau menyangkal, member dukungan atau teguran akan keputusan yang telah diambil. Sebagai jaksa merupakan suara hati melemparkan tuduhan dakwaan akan hal yang telah atau akan dilakukan. Buku yang dipakaiNadeak, Largus. Topik-topik Teologi Moral Fundamental Memahami tindakan manusiawi dengan Rasio dan Iman. Medan Bina Media Perintis, Peter C. Moral Dasar Prinsip-prinsip Pokok Hidup Kristiani. Jakarta Obor, Albert. Moral Dasar [Diktat]. Pematangsiantar STFT St. Yohanes, 1996. Lihat Filsafat Selengkapnya 71% found this document useful 7 votes14K views4 pagesDescriptionTugas Agama KatolikCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?71% found this document useful 7 votes14K views4 pagesApa Suara Hati Itu suara hati itu ? • Arti luas Hati nurani / suara hati berartikesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalamhati manusia. • Arti sempit Hati nurani / suara hatimerupakan penerapan kesadaran moral dalam situasikonkret. Suara hati tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru. • Menurut KGK !!" Hati nurani adalahkeputusan akal budi, di mana manusia mengerti apakahsatu perbuatan konkret yang ia renanakan, sedanglaksanakan, atau sudah laksanakan, baik atau buruk seara moral . cara kerja suara hati itu ? a.$alam hati manusia, sebelum ia bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudahmempunyai suatu kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik danada yang buruk. Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda%beda. b.&ada saat%saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu suara hati akanmengatakan perbuatan itu baik atau buruk. 'ika perbuatan itu baik, suara hatimunul sebagai suara yang menyuruh. amun, jika perbuatan itu buruk, suara hatiakan munul sebagai suara yang melarang. Suara hati yang munul pada saat inidisebut prakata hati. $alam hal ini, suara hati munul sebagai indeks petunjuk*..&ada saat suatu tindakan dijalankan, suara hati masih tetap bekerja, yaknimenyuruh atau melarang. $alam hal ini, suara hati munul sebagai iude+ hakim*. suatu tindakan atau perbuatan, maka suara hati munul sebagai hakim-yang memberi onis. ntuk perbuatan yang baik, suara hati akan memuji,sehingga membuat orang merasa bangga dan bahagia. amun, jika perbuatan itu buruk atau jahat, maka suara hati akan menela / menyalahkan, sehingga orangmerasa gelisah, malu, menyesal, putus ada, dsb. $alam hal ini, suara hati munulsebagai inde+ penghukum*. hubungan suara hati dan Allah ? 0erdasarkan Gaudium et Spes, Art 1, suara hati itu selalu menyerukan kepadamanusia untuk menintai dan melaksanakan apa yang baik, dan menghindari yang jahat, karena dalam hatinya manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah, danmartabatnya ialah mematuhi hukum itu, dan menurut hukum itu pula ia akan nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sui2 di situ ia seorang diri bersama Allah, yang pesan%ya menggema dalam hatinya, dan berkat hati nuranidikenallah seara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam inta kasih terhadap Allahdan terhadap sesama. konsekuensinya ? Karena suara hati merupakan hukum yang ditulis oleh Allah, maka dengan melawansuara hati, hal itu sama saja dengan melawan Allah dan itu adalah dosa. 'ika kitamenaati suara hati maka hal itu sama saja dengan membiarkan diri kita menjaditangan kebaikan%ya di dunia ini terhadap dunia ini. hubungan suara hati dengan roh kudus ? 3oh kudus harus menjadi pembimbing hidup setiap orang, karena dengan bantuan3oh kudus setiap manusia akan dimampukan untuk mengalahkan kekuatan dahsyatyang menguasai suara hati kita, yang oleh Santo &aulus dinamai kuasa / keinginandaging Gal 4 1 5 64*. Selain itu, dengan bimbingan 3oh kudus, kita dapatmemenangi suara hati kita dan memperoleh buah 3oh kasih, suka ita, damaisejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. hubungan suara hati dengan kasih terhadap sesama ? Suara hati harus menjadi pedoman bagi setiap manusia dalam melakukan perbuatankasih terhadap sesama, karena perbuatan kasih adalah perbuatan yang diintai Allahdan suara hati adalah suara Allah, maka perbuatan kasih hanya terjadi ketika manusia mendengarkan suara hati kita. 'ika suara hati kita menjadi tumpul, maka kita akansemakin melakukan banyak perbuatan yang menyimpang bahkan hingga dapatmerugikan sesama kita. .Apa !ungsi suara hati berkaitan dengan persoalan dalam masyarakat ? • Suara hati ber7ungsi sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatutindakan dalam menghadapi persoalan dalam masyarakat tersebut adalah baik atau buruk. • Suara hati ber7ungsi sebagai pegangan atau peraturan%peratusan konkret di dalamkehidupan sehari%hari dalam bermasyarakat. • Suara hati ber7ungsi menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya, sehinggadia akan sadar pula bahwa semua orang memiliki harga diri dan kita akab berusaha untuk menyelesaikan persoalan dalam masyarakat dengan tenang. ".unjukkan berbagai kasus di dalam masyarakat $ negara $ kota yangmenunjukkan bah%a banyak orang sudah tumpul suara hatinya & 'elaskandampaknya & a.$i kalangan remaja, antara lain • Kebiasaan menyontek, akan meniptakan anak muda yang semakin malas berusaha, dan akan melakukan segala ara untuk mendapatkan hasil yangdiinginkan walau hal tersebut sebenarnya buruk, seara tidak langsung hal inimerupakan benih dari para koruptor2 • &ergaulan bebas sampai 7ree se+, akan meniptakan anak muda yang tidak mengenal perbatasan pergaulan, karena ingin merasa gaul, biasanya anak muda akan berpaaran, dan kebanyakan dari mereka hanyamempermainkannya untuk pergaulan yang tidak baik dan merusak masa depananak muda 8ndonesia2 • Menintai kebudayaan asli dianggap kolot, akan meniptakan anak muda yangtidak menghargai kebudayaan bangsanya sendiri yang dapat menurunkannasionalisme dalam diri anak muda2 Sang Pencipta mau kita punya hubungan baik dengan keluarga dan teman kita. Dia memberi kita nasihat bijak tentang hal itu, dan nasihat itu sudah membantu banyak orang. Mari kita perhatikan beberapa di antaranya. Suka Memaafkan ”Kalaupun ada alasan untuk tersinggung, kalian harus . . . saling memaafkan dengan tulus.”​—KOLOSE 313. Kita semua bisa berbuat salah. Kita mungkin pernah menyakiti atau disakiti orang lain. Jadi, kita semua perlu saling memaafkan. Kalau kita sudah memaafkan orang lain, kita tidak akan terus merasa kesal dengan dia. Kita tidak akan ’membalas kejahatan dengan kejahatan’ dan tidak akan mengungkit-ungkit kesalahannya lagi. Roma 1217 Tapi, bagaimana kalau kita sangat sakit hati dan sulit melupakan perbuatannya? Kita perlu berbicara empat mata kepadanya dengan baik-baik. Tujuan kita adalah untuk berdamai dengannya, bukan untuk mencari siapa yang benar atau salah.​—Roma 1218. Rendah Hati ”Dengan rendah hati, anggaplah orang lain lebih tinggi daripada kalian.”​—FILIPI 23. Kalau kita rendah hati, kita akan menghormati orang lain. Dengan begitu, orang-orang akan senang berteman dengan kita. Mereka tahu kita akan memperlakukan mereka dengan baik, peduli kepada mereka, dan tidak akan sengaja menyakiti perasaan mereka. Tapi, kalau kita menganggap diri kita lebih hebat daripada orang lain atau selalu mau menang sendiri, orang-orang tidak akan senang berurusan dengan kita. Mereka akan menjauhi kita dan mungkin tidak mau berteman dengan kita. Tidak Pilih Kasih ”Allah tidak berat sebelah. Semua orang dari bangsa mana pun yang takut kepada-Nya dan melakukan apa yang benar diterima oleh-Nya.”​—KISAH 1034, 35. Sang Pencipta tidak membeda-bedakan kita berdasarkan bangsa, bahasa, status sosial, atau warna kulit. ”Dari satu orang, Dia membuat semua bangsa.” Kisah 1726 Jadi bisa dibilang, kita semua bersaudara. Itulah sebabnya kita mau memperlakukan setiap orang dengan hormat dan baik hati. Dengan begitu, kita akan membuat orang lain dan Pencipta kita senang. Kita juga akan lebih bahagia. Lembut Hati ’Kenakanlah kelembutan.’​—KOLOSE 312. Kalau kita lembut hati, orang-orang akan senang berteman dengan kita. Mereka tidak akan sungkan berbicara kepada kita dan bahkan mengoreksi kita, karena mereka tahu kita tidak akan mudah tersinggung. Dan kalau ada yang marah kepada kita, reaksi kita yang lembut bisa membuat orang itu jadi tenang. Amsal 151 mengatakan, ”Jawaban yang lembut menjauhkan amarah, tapi perkataan yang kasar memicu kemarahan.” Suka Memberi dan Selalu Bersyukur ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.”​—KISAH 2035. Sekarang, ada banyak orang yang serakah dan hanya memikirkan diri sendiri. Mereka pikir itu bisa membuat mereka bahagia. Tapi sebenarnya, seseorang baru bisa benar-benar bahagia kalau dia menganggap orang lain lebih penting daripada dirinya sendiri atau harta benda. Orang yang seperti itu pasti suka memberi. Lukas 638 Selain itu, kalau ada orang yang berbuat baik kepadanya, dia akan selalu bersyukur dan menunjukkan rasa terima kasihnya. Kolose 315 Coba pikirkan ’Saya senang berteman dengan orang yang seperti apa? Orang yang pelit dan tidak tahu terima kasih atau orang yang suka memberi dan selalu bersyukur?’ Intinya, kalau Anda ingin punya teman yang suka memberi dan selalu bersyukur, jadilah orang yang seperti itu juga.​—Matius 712. Home Pendidikan 34 Kelas X SMASMK A. Suara Hati Perkembangan sosial yang begitu cepat banyak membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, demikian juga persoalan-persoalan yang ditimbulkannya. Persoalan-persoalan tersebut membutuhkan pemecahan yang tepat. Di samping itu banyak tata nilai yang mengalami perubahan, seperti ketaatan, sopan santun, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dsb. sering menjadi kabur. Berhadapan dengan situasi itu kaum remaja perlu mendapatkan pendampingan, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Mereka harus belajar membuat keputusan dengan mendengarkan suara hati atau hati nuraninya. Melalui pembahasan ini anda akan diajak belajar mendengarkan suara hati, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau kemampuan khusus untuk membedakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, serta menilai baik-buruknya perbuatan itu berdasarkan akal budi. Conscience atau hati nurani merupakan hasil dialog pribadi kita yang terdalam dengan Allah ketika kita menghadapi dan menanggapi situasi hidup sehari – hari. Doa Pembuka Doa Kehendak Yang Kuat PS 144 Ya Allah, Engkau telah memberikan kehendak yang kuat pada Yesus, Tuhan kami. Tanpa takut atau goyah, Engkau berpegang pada kehendak-Mu, meski harus menanggung pengorbanan yang berat. Tatkala digoda iblis, Ia tidak goyah. Demikian pula ketika harus menderita sengsara sampai mati. Bunda Maria pun Kauberikan kepada kami sebagai panutan yang berkehendak kuat. Berilah kami kehendak yang kuat, agar pada saat goyah kami tidak berbelok arah. Semoga kami tidak kecil hati menghadapi aneka kesulitan dan tantangan. Allah, gunung batu kami, berilah kami kehendak yang kuat laksana batu karang, yang tetap tegar meski diterpa gelombang. Semoga kami tetap teguh, bila kami digoda untuk menyeleweng, Bila kami dibujuk untuk menipu dan berlaku tidak jujur, Bila kami digoda untuk munaik, berbuat dosa, mencuri, berkhianat, Terlebih bila kami digoda untuk mengkhianati kasih-Mu. Diunduh dari http 35 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Ya Allah, kekuatan kami, buatlah kami kuat, Seperti Yesus yang lebih suka mati, dari pada menyimpang dari kehendak- Mu Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa, AMIN. 1. Pergumulan Suara Hati Dalam Pengalaman Sehari-hari Hidup manusia sangatlah berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya, seperti hewan atau tumbuhan. Ada saat di mana manusia harus mengalami pergumulan atau pergulatan ketika hendak melakukan suatu tindakan, terutama ketika ia harus mengambil keputusan apakah tindakannya layak dilakukan atau tidak, apakah yang dilakukan itu benar atau salah, apakah tindakan itu akan merugikan sesama atau tidak. Kemampuan itu nampaknya tidak dimiliki ciptaan Tuhan lainnya, karena tindakan mereka lebih diarahkan oleh insting. Kemampuan bergulat dalam dirinya sendiri sebelum dan sesudah melakukan kegiatan itu disebabkan manusia memiliki suara hati, atau suara batin atau hati nurani yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Amatilah kasus berikut Pergumulan hati Boy mendatarkan pada suatu sekolah, di mana sekolah itu mempunyai peraturan yang sangat ketat dan tegas, terutama berkaitan dengan nilai kejujuran. Ia harus menandatangani pernyataan yang menyatakan “saya tidak akan mencontek atau tidak akan mentolerir mereka yang melakukannya.” Setiap peserta didik harus melaporkan kepada pimpinan sekolah, bila ada peserta didik yang mencontek. Bila mereka ketahuan mencontek, maka mereka harus angkat kaki dari sekolah itu atau jika mereka melihat ada yang mencontek, tetapi pura-pura tidak tahu merekapun akan kena sanksi yang cukup tegas. Pada suatu ketika, Boy mengikuti ujian akhir. Ia merasa kesulitan menjawab soal-soal yang ada di hadapannya dan ia juga melihat beberapa temannya mulai mencontek. Ia mulai gelisah. Jika ia tidak dapat menjawab soal di hadapannya dengan baik, ia pasti tidak lulus. Timbul keinginan dalam dirinya untuk mengikuti apa yang dilakukan beberapa temannya. Terjadi pergulatan dalam dirinya, apakah ia mau ikut-ikutan nyontek atau tidak. Kalau nyontek, ia kemungkinan lulus, tapi kalau ketahuan ia pasti dikeluarkan. Bila tidak, ia harus siap dengan kemungkinan tidak lulus. Sumber Bayu a. Apa kesan yang kalian peroleh dari kasus di atas ? b. Sharingkan satu pengalaman saat mengalami pergulatan suara hati dalam hidupmu dengan teman-temanmu. Diunduh dari http 36 Kelas X SMASMK Dalam kelompok, carilah informasi sebanyak-banyaknya dari buku- buku atau browshing dari internet tentang • Makna suara hati • Cara kerja suara hati • Mengapa suara hati bisa tumpul • Cara membina suara hati supaya tidak tumpul Buatlah rangkuman dari informasi yang kalian peroleh Tugas Kelompok 2. Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja Tentang Suara Hati. a. Teks-teks Kitab Suci berikut berisi pergulatan suara hati Santo Paulus yang diungkapkan dalam suratnya kepada jemaatnya. Simaklah kutipannya, lalu rumuskan pergulatan dalam hal apa yang dialami Paulus dalam teks Kitab Suci dan Gaudium et Spes, berikut ini Roma 831-38. 91 31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan- Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? 33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? 34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? 35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? 36 Seperti ada tertulis “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” 37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. 38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Diunduh dari http 37 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 1 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, Roma 13 1-7 1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. 2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. 3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. 4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. 5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. 6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. 7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. II Korintus 112 12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah. Titus 115 15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis. Bacalah juga kutipan Dokumen Konsili Vatikan II Gaudium et Spes, berikut ini Gaudium et Spes, artikel 1 “Di lubuk hati nuraninya, manusia menemukan hukum, yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri, melainkan harus ditaati. Suara hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan Diunduh dari http 38 Kelas X SMASMK dalam lubuk hatinya jalankan ini, elakkan itu. Sebab dalam hatinya, manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu, dan menurut hukum itu pula ia akan diadili. Suara hati ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang pesan-Nya menggema dalam hatinya. Berkat hati nurani dikenallah secara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam cinta kasih terhadap Allah dan terhadap sesama. Atas kesetiaan terhadap hati nurani, umat Kristiani bergabung dengan sesama lainnya untuk mencari kebenaran, kebenaran itu memecahkan sekian banyak persoalan moral, yang timbul baik dalam hidup perorangan maupun dalam kehidupan kemasyarakatan.” Setelah mendalami kutipan-kutipan di atas, coba rumuskan bersama dalam kelompok beberapa hal penting berikut • Apa suara hati itu? • Bagaimana cara kerja suara hati? • Apa hubungan suara hati dengan Allah ? dan apa konsekuensinya? • Apa hubungan suara hati dengan Roh Kudus? • Apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama? • Apa fungsi suara hati berkaitan dengan persoalan dalam masyarakat? • Tunjukkan berbagai kasus di dalam masyarakatmu atau dalam negara kita yang menunjukkan bahwa banyak orang yang sudah tumpul suara hatinya jelaskan juga dampaknya bagi masyarakat maupun bangsa kita jelaskan pula dampaknya bagi generasi muda Tugas Kelompok 3. Menghayati Peran Suara Hati dalam Kehidupan Sehari-hari Baca dan renungkanlah bacaan berikut ini dalam suasana hening Suara hati adalah tempat dimana Allah membisikkan apa yang boleh kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Maka, menaati suara hati sama artinya menaati Allah sendiri. Ketaatan kepada suara hati atau ketaatan kepada Allah itu perlu dilatihkan mulai dari hal-hal kecil. Banyak orang tahu bahwa berbohong itu tidak baik tetapi banyak orang terbiasa melakukannya. Kalau kebiasaan itu tidak dikikis sejak awal, maka kebiasaan tersebut akan terbawa seumur hidup. Bahkan awalnya berbohong kecil-kecilan bisa menjadi bohong besar dan penipuan. Diunduh dari http 39 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Resapkanlah cerita berikut “Kios Suara Hati” Beberapa waktu yang lalu pernah muncul sebuah kisah menarik yang ditayangkan dalam berita televisi di Taiwan. Di pegunungan Alishan ada sebuah tempat yang bernama Rueili. Seutas jalan yang menghubungkan Chiay dan Alishan melewati daerah ini. Di pinggir jalan ada sebuah tempat penjualan sayur-sayuran segar, sayuran yang tumbuh dan mendapat pupuk organik alamiah tanpa bahan- bahan kimia yang dewasa ini disinyalir oleh dunia medis sebagai unsur yang bisa mendatangkan kanker. Di samping sayur mayur, ada juga buah-buahan segar dijajar dalam kios kecil itu. Namun anehnya, kios itu terbuka selama 24 jam sehari dan tak pernah ditutup. Lebih aneh lagi, tak ada seorangpun yang duduk di sana melayani para pembeli. Datar harga per kilogram dari masing-masing barang tertulis jelas. Sebuah alat timbang terletak di atas meja. Sebuah tong yang dibuat dari kayu ditinggalkan di salah satu sudut. Dalam tong kayu ini terdapat lembaran uang kertas serta uang logam yang dimasukan oleh para pembeli. Di luar kios tersebut tertulis dalam huruf Cina; “Kios Suara Hati.” Seorang ibu tua, penduduk asli di daerah pegunungan Alishan, ketika ditanya oleh wartawan TV berkata; “Lewat kios kecil ini saya ingin mendidik setiap orang untuk menghormati suara hati masing-masing. Di sini tak ada orang yang menjaga. Namun saya yakin, suara hati setiap orang akan meneguhkan atau mengadili bila ia berbuat sesuatu.” http Santo Paulus, ketika ditangkap dan dijebloskan ke penjara, di depan umum dengan bangga dan berani berkata “Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.” Kis 231 lebih lanjut dia mengatakan “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia”. Kis 2416 Pikirkanlah, kebiasaan apa saja yang ingin kalian tinggalkan agar suara hatimu tetap suci murni. Katakan hal itu di depan Tuhan, serta memohon kekuatan darinya untuk mampu meninggalkan kebiasaan buruk itu. Diunduh dari http 40 Kelas X SMASMK Penutup Daraskan Mazmur berikut ini Tuhan Raja Yang Kudus 1 TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub- kerub, maka bumi goyang. 2 TUHAN itu Maha Besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. 3 Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia 4 Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebe-naran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya. 5 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya Kuduslah Ia 6 Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang- orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka. 7 Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya dan ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka. 8 TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkau Allah yang mengampuni bagi mereka, tetapi yang membalas perbuatan-perbuatan mereka. 9 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita Diunduh dari http 41 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti B. Bersikap Kritis dan Bertanggung Jawab Terhadap Pengaruh Media Massa

apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama